Tanggal publikasi: 2017-12-06 10:22:26
Pendapatan INDY Pada 9M17 Naik 22.4% Menjadi US$ 694.7 Juta
Hingga 9M17 pendapatan INDY meningkat sebesar 22.4% menjadi US$ 694.7 juta dari sebelumnya US$ 567.7 juta pada 9M16. Pendapatan INDY pada kuartal III ini belum merefleksikan kepemilikan terhadap Kideco sebesar 91% atau masih 46%. Kenaikan pendapatan pada 9M17 didorong oleh penguatan harga batubara di kuartal III sebesar 23.38% di level USD 96.85 per ton dibanding kuartal II yang rata-rata bergerak di level US$ 78.25 per ton. Laba kotor 9M17 senilai US$ 86.3 juta atau naik 52.5% dari sebelumnya US$ 56.6 juta pada 9M16. Laba bersih 9M17 sebesar US$ 76.03 juta dari sebelumnya rugi US$ 31.73 juta.
Harga Saham INDY Terus Meningkat Pasca Persetujuan Akuisisi Kideco
Pasca disetujuinya akuisisi Kideco sebesar 45% pada RUPS-LB 01 November kemarin, harga saham INDY terus bergerak menguat dari sebelumnya Rp 2,320 (01/11) menjadi Rp 2,820 (29/11) atau naik 21%. Disetujuinya akuisisi tersebut menumbuhkan optimisme pelaku pasar terhadap kinerja INDY yang akan meningkat didorong oleh pendapatan dari Kideco. Dalam RUPS LB juga menyetujui penerbitan surat utang atau obligasi sebagai sumber dana untuk menambah kepemilikan Kideco.
Kupon Obligasi INDY Ditetapkan Sebesar 5.875% Per Tahun
INDY menetapkan kupon 5,875% per tahun untuk penerbitan obligasi senilai US$ 576 juta. Untuk sektor pertambangan nilai tersebut masuk dalam kategori yang cukup rendah. Moody's Investors Service memberi peringkat B2 pada obligasi tersebut. Respons calon pembeli obligasi terbilang positif, tercermin dari total permintaan yang terakumulasi dalam orderbook di saat penetapan harga (pricing), yang berasal dari sekitar 250 rekening dengan nilai lebih dari US$ 3,5 miliar atau 6,1 kali lipat.
Serapan Belanja Modal Tahun Ini Masih Minim - Capex INDY Baru 3.5% Atau US$ 3.1 Juta Dari Total Capex US$ 88 Juta
Pada kuartal III 2017, serapan capex INDY baru 3.5% atau US$ 3.1 juta dari total capex US$ 88 juta. Sementara itu, untuk di tahun depan Capex ditargetkan naik 2.27% menjadi US$ 90 juta, dimana pendanaannya akan berasal dari kas internal dan leasing. Capex tersebut sebagian besar akan digunakan untuk pergantian alat berat anak usahanya, PT Petrosea Tbk (PTRO).
INDY Akan Berfokus Pada Bisnis Alat Berat Dan Batubara Di Tahun 2018
Kami melihat outlook yang positif untuk INDY pasca akuisisi Kideco sebesar 91%, produksi batubara Kideco ditargetkan meningkat 6% menjadi 34 juta ton dari sebelumnya 32 juta ton pada tahun ini. Selain itu, INDY juga mulai fokus terhadap anak usahanya PTRO, dimana tahun 2018 pendapatan PTRO diperkirakan sebesar US$ 15 juta atau meningkat 200% dari tahun proyeksi tahun ini US$ 5 juta.
Menaikkan Target Price BUY Menjadi Rp 4,410 dari Sebelumnya Rp 3,970
Setalah kami melakukan penyesuaian forecast dan valuasi ke 2018 kami mendapatkan target price INDY sebesar Rp 4,410 dengan potential upside 56% . Kami melakukan valuasi menggunakan Discounted Cash Flow, dengan asumsi WACC 9.5% dan terminal growth 1%. Target price tersebut merefleksikan P/E'18 5.5x dan PBV'18 0.99x. Adapun risiko investasi terletak pada 1) Penurunan harga batubara 2) Peningkatan tata kelola perusahaan tidak sesuai ekspektasi pasar.
Informasi & Pemberitahuan
Berita & Kegiatan
Top
Butuh bantuan? Hubungi kami
Copyright © 2018 PT. OSO Securities. All Right Reserved