Tanggal publikasi: 2019-04-30 11:58:23
INCO berhasil membukukan laba bersih USD 60.5 juta dari sebelumnya rugi USD -15.3 juta. Laba bersih ini berhasil dicapai melalui penurunan pada akun Cost of revenue dari INCO. Turunnya beban ini salah satunya atas dikonversi bahan bakar HSFO (High Sulphur Fuel Oil) ke bahan bakar batubara. Selain itu, INCO juga fokus pada management biaya logistik, dimana logistik tersebut memiliki porsi sebesar 30% dalam beban biaya batubara yang akan digunakan.
Cash Cost tahun 2018, mengalami kenaikan 10.3% menjadi USD 7,110 per ton dibanding tahun 2017 yang senilai USD 6,444 per ton.
Kapasitas pengolahan yang dimiliki INCO sebesar 80,000 ton nikel dalam matte per tahun. Hingga tahun 2018, utilisasi INCO sebesar 94% dan hampir mendekati optimal. Adapun INCO baru akan menambah kapasitas produksi nya pada tahun 2022 dengan peningkatan menjadi 90,000 ton nikel dalam matte per tahun.
Rekomendasi BUY
Kami memberikan rekomendasi BUY terhadap saham INCO dengan 12M Target Price IDR 3,700,-. Perhitungan ini menggunakan metode valuasi DCF (Discounted Cashflow) dengan asumsi WACC sebesar 10.8x dan terminal growth sebesar 2.00%. Adapun harga wajar tersebut sudah mencakup adanya margin of safety sebesar 13% sebagai antisipasi adanya risiko peningkatan produksi Nikel yang mungkin dilakukan negara-negara yang memproduksi nikel dengan tujuan mencapai volume penjualan, hal ini berpotensi menjadi pemberat atas pergerakan harga nikel.
Informasi & Pemberitahuan
Berita & Kegiatan
Top
Butuh bantuan? Hubungi kami
Copyright © 2018 PT. OSO Securities. All Right Reserved