Tanggal publikasi: 2016-01-25 18:59:32
The Indonesia Financial Outlook
Sepanjang tahun 2015 kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi sebesar 12,13% (YTD). IHSG sempat sentuh level tertinggi dalam sejarah pasar modal Indonesia di level 5.518 pada 31 Maret 2015 belum mampu dipertahankan hingga akhir 2015. Namun, harapan itu tidak sesuai dengan realisasinya karena perlambatan ekonomi. IHSG pun sempat sentuh level terendah di kisaran 4.120 pada 28 September 2015. Perekonomian Indonesia yang tidak sesuai target, perekonomian Global khususnya China dan Eropa yang masih melambat serta terdepresiasinya rupiah yang sempat menyentuh level Rp14.691 per dolar AS sangat mempengaruhi arah pergerakan IHSG sepanjang tahun kemarin. Selain itu, pelaku pasar asing juga mencatatkan transaksi jual bersih pada tahun 2015 kemarin sebesar Rp21,7 triliun. Namun demikian, kami optimis tahun 2016 ini, perekonomian Indonesia akan lebih baik karena Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur serta memangkas regulasi serta birokrasi guna mempermudah berinvestasi di Indonesia.
KREN Acquires Three Starups
PT Kresna Graha Investama Tbk. (KREN) melalui anak usahanya PT Kresna Usaha Kreatif (KUK) mengakuisi tiga buah startup, yaitu: PT Digital Artha Media, M-DAQ Pte. LTd dan DominoPos Pte.Ltd. Nilai akuisisi ketiga perusahan tersebut masing-masing dibawah 25%. Akusisi ini dilakukan pasca perseroan melakukan langkah spin-off yang untuk menjadi perusahaan di bidang investasi.
Financial Performance
Sampai dengan September 2015, pendapatan usaha perseroan mencapai Rp109 miliar. Kinerja pendapatan usaha tersebut lebih rendah atau turun sebesar 31% jika dibandingkan dengan performa pada periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp159 miliar. Perlambatan ekonomi Indonesia dan Global yang berimbas kepada industry keuangan Nasional menjadi salah satu penyebab terkoreksinya performa pendapatan usaha perseroan.
Stabilnya beban usaha perseroan pada periode terakhir ini, juga menyebabkan turunnya laba usaha perseroan sebesar 71% dari Rp72 miliar menjadi Rp21 miliar. Adapun laba bersih perseroan pada periode ini juga mengalami penurunan yang cukup signifikan yakni sebesar 67% dari Rp64 miliar menjadi Rp21 miliar.
Namun demikian, kami optimis kinerja perseroan akan jauh lebih baik dibanding tahun 2015 karena diproyeksikan pertumbuhan ekonomi Nasional akan kembali di atas 5% seiring focus Pemerintah meningkatkan proyek infrastruktur dan kemudahan berinvestasi di Indonesia.
Informasi & Pemberitahuan
Berita & Kegiatan
Top
Butuh bantuan? Hubungi kami
Copyright © 2018 PT. OSO Securities. All Right Reserved